Bila hati teLah terluka

Tiba-tiba kaca jendela depan rumah itu pecah berkeping-keping. Penyebabnya hanya satu, karena dilempar batu oleh orang yang dengan tangannya tanpa ada perasaan dan akal yang bijaksana dan jernih melayangkan jari jemarinya ke jendela kaca itu.
Seseorang, baik berjenis kelamin lelaki ataupun berjenis kelamin perempuan, dengan tanpa perasaanpun bisa melakukan hal yang sama pada insan disekitarnya, apakah itu musuhnya, temannya, bahkan saudaranya sekalipun.

Hati, kalau sudah pecah, luluh lentak, sulit untuk disatukan kembali sebagaimana sediakala, seperti layaknya kaca jendela tadi. Lain hal, kalau memang kaca itu kaca tebal, keras kepala, tidak memiliki elemen yang halus sebagaimana kaca kristal, yang memiliki kehalusan baik bentuk, warna dan kandungannya, tidak semudah itu menyatukannya kembali sebagaimana semula.


Ribuan kata maaf yang terlontar dari sipelempar kaca tadipun, belum tentu bisa hilang bekas luka, walau dengan sejuta cara.
Oleh sebab itulah wahai insan yang memiliki akal dan perasaan yang dalam. Kita bukan hewan, yang dengan mudahnya mencakar siapa saja dengan kekuatan yang ada pada kita. Kekuatan jabatan, pangkat, kekayaan, bahkan kekuatan kecantikan, ketampanan, dan kelebihan daya tarik dan cinta sekalipun. Hewan buas sekalipun, masih mikir-mikir memangsa, apalagi kita manusia.

Manusia memang tidak akan pernah luput dari kekurangan dan kesalahan. Namun, apakah kekurangan kita ini, akan kita pergunakan tanpa pertimbangan akal yang telah diberikan oleh Allah Ta'ala untuk menyakiti sesama kita?
Takutlah akan kedzaliman dan mendzalimi orang lain, karena salah satu do'a yang tak ada batas (yang terkabul) oleh Allah Ta'ala adalah, "Do'a orang yang di dzalimi".
Jangan dikira Allah tidur. Allah tak pernah tidur. Jangan dikira do'a orang yang kita dzalimi diabaikan Allah Ta'ala, Tidak,..!! Allah Tak pernah tidur, kita harus yakini itu. Tunggu saja tanggal mainnya. Bila Allah Ta'ala sudah katakan :" "Kun"= jadilah ia, maka "fayakun"=terjadilah ia".

Oleh karena itu, mari kita memulai dari hal yang kelihatan sepele, jauhi dari berbuat dzalim pada siapapun. Dzalim bukan hanya dengan gencatan senjata, sikap kasar, kata-kata kasar, dzalim bisa saja berlaku pada segala sikap dan perkataan yang merendahkan, menghina, korupsi, dan segala lini-lika-luka, liku kehidupan.Karena hati bila terluka, sukar kembali seperti semula.

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com