JiLbab Wanita

PeneLitian kami terhadap ayat-ayat AL-Quran, As-Sunnah dan atsar-atsar SaLaf daLam masaLah yang penting ini, memberikan Jawaban kepada kami bahwa….

Jika seorang wanita keLuar dari rumahnya, maka ia waJib menutup seLuruh anggota badannya dan tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya, kecuaLi waJah dan dua teLapak tangannya, maka ia harus menggunakan pakaian (JiLbab) yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. MeLiputi SeLuruh Badan SeLain Yang DikecuaLikan

Syarat ini terdapat daLam firman ALLah daLam surat An-Nuur : 31 berbunyi : "KatakanLah kepada wanita yang beriman : "HendakLah mereka menahan pandangan mereka dan memeLihara kemaLuan mereka dan JanganLah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuaLi yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendakLah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan JanganLah menampakkan perhiasan mereka, kecuaLi kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka (mertua) atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara mereka (kakak dan adiknya) atau putra-putra saudara Laki-Laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka (=keponakan) atau wanita-wanita IsLam atau budak-budak yang mereka miLiki atau peLayan-peLayan Laki-Laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang beLum mengerti aurat wanita. Dan JanganLah mereka memukuLkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatLah kepada ALLah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."


Juga firman ALLah daLam surat AL-Ahzab : 59 berbunyi :
"Hai Nabi katakanLah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin : "HendakLah mereka menguLurkann JiLbabnya ke seLuruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka Lebih mudah dikenaL, karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLah adaLah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang."

AL-Hafizh Ibnu Katsir berkata daLam Tafsirnya : "JanganLah kaum wanita menampakkan sedikitpun dari perhiasan mereka kepada pria-pria aJnabi, kecuaLi yang tidak mungkin disembunyikan."

Ibnu Masud berkata : MisaLnya seLendang dan kain Lainnya. "Maksudnya adaLah kain kudung yang biasa dikenakan oLeh wanita Arab di atas pakaiannya serat bagian bawah pakiannya yang tampak, maka itu bukan dosa baginya, karena tidak mungkin disembunyikan."

AL-Qurthubi berkata : PengecuaLian itu adaLah pada waJah dan teLapak tangan. Yang menunJukkan haL itu adaLah apa yang diriwayatkan oLeh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakar menemui RasuLuLLah sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka RasuLuLLah berpaLing darinya dan berkata kepadanya : "Wahai Asma ! Sesungguhnya Jika seorang wanita itu teLah mencapai masa haid, tidak baik Jika ada bagian tubuhnya yang terLihat, kecuaLi ini." Kemudian beLiau menunJuk waJah dan teLapak tangannya. ALLah Pemberi Taufik dan tidak ada Rabb seLain-Nya."
2. Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan
Ini berdasarkan firman ALLah daLam surat An-Nuur ayat 31 berbunyi : "Dan JanganLah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka."

Secara umum kandungan ayat ini Juga mencakup pakaian biasa Jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum Laki-Laki meLirikkan pandangan kepadanya.

HaL ini dikuatkan oLeh firman ALLah daLam surat AL-Ahzab ayat 33 : "Dan hendakLah kamu tetap di rumahmu dan JanganLah kamu berhias dan bertingkah Laku seperti oang-orang JahiLiyah."

Juga berdasarkan sabda Nabi : "Ada tida goLongan yang tidak akan ditanya yaitu, seorang Laki-Laki yang meninggaLkan Jamaah dan mendurhakai imamnya serta meninggaL daLam keadaan durhaka, seorang budak wanita atau Laki-Laki yang meLarikan diri (dari tuannya) LaLu ia mati, serta seorang wanita yang ditinggaL oLeh suaminya, padahaL suaminya teLah mencukupi keperLuan duniawinya, namun seteLah itu ia bertabarruJ. Ketiganya itu tidak akan ditanya." (DikeLuarkan AL-Hakim 1/119 dan disepakati Adz-Dzahabi; Ahmad VI/19; AL-Bukhari daLam AL-Adab AL-Mufrad; At-Thabrani daLam AL-Kabir; AL-Baihaqi daLam As-Syuaib)
.
TabarruJ adaLah periLaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segaLa sesuatu yang waJib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat Laki-Laki. (FathuL Bayan VII/19).

3. Kainnya Harus TebaL (Tidak Tipis)
Sebab yang namanya menutup itu tidak akan terwuJud kecuaLi harus tebaL. Jika tipis, maka hanya akan semakin memancing fitnah (godaan) dan berarti menampakkan perhiasan.
DaLam haL ini RasuLuLLah teLah bersabda : "Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) teLanJang. Di atas kepaLa mereka seperti terdapat bongkoL (punuk) unta. KutukLah mereka karena sebenarnya mereka adaLah kaum wanita yang terkutuk."

Di daLam hadits Lain terdapat tambahan : "Mereka tidak akan masuk surga dan Juga tidak akan mencium baunya, padahaL baunya surga itu dapat dicium dari perJaLanan sekian dan sekian." (At-Thabrani daLam AL-MuJam As-Shaghir haL. 232; Hadits Lain tersebut dikeLuarkan oLeh MusLim dari riwayat Abu Hurairah. Lihat AL-HAdits As-Shahihah no. 1326)
.
Ibnu AbdiL Barr berkata : Yang dimaksud oLeh Nabi adaLah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya teLanJang. (dikutip oLeh As-Suyuthi daLam TanwiruL HawaLik III/103).


Dari AbduLLah bin Abu SaLamah, bahawsannya Umar bin AL-Khattab pernah memakai baJu Qubthiyah (Jenis pakaian dari Mesir yang tipis dan berwarna putih) kemudian Umar berkata : Jangan kamu pakaikan baJu ini untuk istri-istrimu !. Seseorang kemudian bertanya : Wahai AmiruL Muminin, TeLah saya pakaikan itu kepada istriku dan teLah aku Lihat di rumah dari arah depan maupun beLakang, namun aku tidk meLihatnya sebagai pakaian yang tipis ! Maka Umar menJawab : SekaLipun tidak tipis, namun ia mensifati (menggambarkan Lekuk tubuh). (Riwayat AL-Baihaqi II/234-235; MusLim binAL-Bitthin dari Ani ShaLih dari Umar).

Atsar di atas menunJukkan bahwa pakaian yang tipis atau yang mensifati dan menggambarkan Lekuk-Lekuk tubuh adaLah diLarang. Yang tipis (transparan) itu Lebih parah daripada yang menggambarkan Lekuk tubuh (tapi tebaL). OLeh karena itu Aisyah pernah berkata : "Yang namanya khimar adaLah yang dapat menyembunyikan kuLit dan rambut."

4. Harus Longgar (Tidak Ketat) Sehingga Tidak Dapat Menggambarkan Sesuatu Dari Tubuhnya
Usamah bin Zaid pernah berkata : RasuLuLLah pernah memberiku baJu Quthbiyah yang tebaL yang merupakan baJu yang dihadiahkan oLeh Dihyah AL-KaLbi kepada beLiau. BaJu itu pun aku pakaikan pada istriku. Nabi bertanya kepadaku : "Mengapa kamu tidak mengenakan baJu Quthbiyah ?" Aku menJawab : Aku pakaiakan baJu itu pada istriku. Nabi LaLu bersabda : "Perintahkan ia agar mengenakan baJu daLam di baLik Quthbiyah itu, karena saya khawatir baJu itu masih bisa menggambarkan bentuk tuLangnya." (Ad-Dhiya AL-Maqdisi daLam AL-Hadits AL-Mukhtarah I/441; Ahmad dan AL-Baihaqi dengan sanad Hasan).

Aisyah pernah berkata : Seorang wanita daLam shaLat harus mengenakan tiga pakaian : BaJu, JiLbab dan khimar. AdaLah Aisyah pernah menguLurkan izar-nya (pakaian seJenis Jubah) dan berJiLbab dengannya. (Ibnu Sad VIII/71).

Pendapat yang senada Juga dikatakan oLeh Ibnu Umar : Jika seorang wanita menunaikan shaLat, maka ia harus mengenakan seLuruh pakainnya : BaJu, khimar dan miLhafah (manteL). (Ibnu Abi Syaibah daLam AL-Mushannaf II:26/1).

Ini semua Juga menguatkan pendapat yang kami pegangi mengenai waJibnya menyatukan antara khimar dan JiLbab bagi kaum wanita Jika keLuar rumah.

5. Tidak Diberi Wewangian Atau Parfum
Dari Abu Musa AL-Asyari bahwasannya ia berkata : RasuLuLLah bersabda : "Siapapun wanita yang memakai wewangian, LaLu ia meLewati kaum Laki-Laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adaLah pezina." (An-Nasai II/283; Abu Daud II/192; At-Tirmidzi IV/17; Ahmad IV/100, Ibnu Khuzaimah III/91; Ibnu Hibban 1474; AL-Hakim II/396 dan disepakati oLeh Adz-Dzahabi).



Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah bahwasannya Nabi bersabda : "Jika saLah seorang diantara kaLian (kaum wanita) keLuar menuJu masJid, maka Jangan sekaLi-kaLi mendekatinya dengan (memakai) wewangian." (MusLim dan Abu Awanah daLam kedua kitab Shahih-nya; Ash-Shabus Sunan dn Lainnya).

Dari AbuHurairah bahwa ia berkata : RasuLuLLah bersabda : "Siapapun wanita yang memakai bakhur (wewangian yang berasaL dari pengasapan), maka JanganLah ia menyertai kami daLam menunaikan shaLat Isya yang akhir." (ibid)

Dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah : Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian menerpanya. Maka Abu Hurairah berkata : Wahai hamba ALLah ! Apakah kamu hendak ke masJid ? Ia menJawab : Ya. Abu Hurairah kemudian berkata : PuLangLah saJa, LaLu mandiLah ! karena sesungguhnya aku teLah mendengar RasuLuLLah bersabda : "Jika seorang wanita keLuar menuJu masJid sedangkan bau wewangian menghembus maka ALLah tidak menerima shaLatnya, sehingga ia puLang Lagi menuJu rumahnya LaLu mandi." (AL-Baihaqi III/133; AL-Mundziri III/94).

ALasan peLarangannya sudah JeLas, yaitu bahwa haL itu akan membangkitkan nafsu birahi. Ibnu Daqiq AL-Id berkata : Hadits tersebut menunJukkan haramnya memakai wewangian bagi wanita yang hendak keLuar menuJu masJid, karena haL itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum Laki-Laki (AL-Munawi daLam FidhuL Qadhir daLam mensyarahkan hadits dari Abu Hurairah).

Saya (AL-ALbany) katakan : Jika haL itu saJa diharamkan bagi wanita yang hendak keLuar menuJu masJid, LaLu apa hukumnya bagi yang hendak menuJu pasar, atau tempat keramaian Lainnya ? Tidak diragukan Lagi bahwa haL itu Jauh Lebih haram dan Lebih besar dosanya. AL-Haitsami daLam kitab AZ-ZawaJir II/37 menyebutkan bahwa keLuarnya seorang wanita dari rumahnya dengan memakai wewangian dn berhias adaLah termasuk perbuatan kabair (dosa besar) meskipun suaminya mengizinkan.

6. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki
Karena ada beberapa hadits shahih yang meLaknat wanita yang menyrupakan diri dengan kaum pria, baik daLam haL pakaian maupun Lainnya.

Dari Abu Hurairah berkata : RasuLuLLah meLaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria (Abu Daud II/182; Ibnu MaJah I/588; Ahmad II/325; AL-Hakim IV/19 disepakati oLeh Adz-Dzahabi).

Dari AbduLLah bin Amru yang berkata : Saya mendengar RasuLuLLah bersabda : "Tidak termasuk goLongan kami para wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita." (Ahmad II/199-200; Abu Nuaim daLam AL-HiLyah III/321)

Dari Ibnu Abbas yang berkata : Nabi meLaknat kaum pria yang bertingkah kewanita-wanitaan dan kaum wanita yang bertingkah keLaki-Lakian. BeLiau bersabda : "KeLuarkan mereka dari rumah kaLian. Nabi pun mengeLuarkan si fuLan dan Umar Juga mengeLuarkan si fuLan." DaLam Lafadz Lain : "RasuLuLLah meLaknat kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria." (AL-Bukhari X/273-274; Abu Daud II/182,305; Ad-Darimy II/280-281; Ahmad no. 1982,2066,2123,2263,3391,3060,3151 dan 4358; At-Tirmidzi IV/16-17; Ibnu MaJah V/189; At-ThayaLisi no. 2679).

Dari AbduLLah bin Umar yang berkata : RasuLuLLah bersabda : "Tiga goLongan yang tidak akan masuk surga dan ALLah tidak akan memandang mereka pada hari kiamat; Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang bertingkah keLaki-Lakian dan menyerupakan diri dengan Laki-Laki dan dayyuts (orang yang tidak memiLiki rasa cemburu)." (An-Nasai !/357; AL-Hakim I/72 dan IV/146-147 disepakati Adz-Dzahabi; AL-Baihaqi X/226 dan Ahmad II/182).

DaLam haits-hadits ini terkandung petunJuk yang JeLas mengenai diharamkannya tindakan wanita menyerupai kaum pria, begitu puLa sebaiknya.
Ini bersifat umum, meLiputi masaLah pakaian dan Lainnya, kecuaLi hadits yang pertama yang hanya menyebutkan hukum daLam masaLah pakaian saJa.

7. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita-Wanita Kafir
Syariat IsLam teLah menetapkan bahwa kaum musLimin (Laki-Laki maupun perempuan) tidak boLeh bertasyabuh (menyerupai) kepada orang-orang kafir, baik daLam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakain khas mereka. DaLiLnya : Firman ALLah surat AL-Hadid : 16, berbunyi : "BeLumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat ALLah dan kepada kebenaran yang teLah turun (kepada mereka) dan JanganLah mereka seperti orang-orang yang sebeLumnya teLah diturunkan AL-Kitab kepadanya, kemudian berLaLuLah masa yang panJang atas mereka LaLu hati mereka menJadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adaLah orang-orang yang fasik."

SyaikhuL IsLam Ibnu Taimiyyah berkata daLam AL-Iqtidha haL. 43 : Firman ALLah "JanganLah mereka seperti..." merupakan Larangan mutLak dari tindakan menyerupai mereka, di samping merupakan Larangan khusus dari tindakan menyerupai mereka daLam haL membatunya hati akibat kemaksiatan. Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini (IV/310) berkata : Karena itu ALLah meLarang orang-orang beriman menyerupai mereka daLam perkara-perkara pokok maupun cabang.

ALLah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, JanganLah kamu katakan (kepada Muhammad) : "Raaina" tetapi katakanLah "Unzhurna" dan dengarLah. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih."

Ibnu Katsir I/148 berkata : ALLah meLarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk mnyerupai ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan orang-orang kafir. Sebab, orang-orang Yahudi suka menggunakan pLesetan kata dengan tuJuan mengeJek. Jika mereka ingin mengatakan "DenagrLah kami" mereka mengatakan "Raaina" sebagai pLesetan kata "ruunah" (artinya ketotoLan) sebagaimana firman ALLah daLam surat An-Nisa ayat 46.
ALLah teLah memberi tahukan (daLm surat AL-MuJadaLah : 22) bahwa tidak ada seorang mumin yang mencintai orang-orang kafir. Barangsiapa yang mencintai orang-orang kafir, maka ia bukan orang mumin, sedangkan tindakan menyerupakan diri secara Lahiriah merupakan haL yang dicurigai sebagai wuJud kecintaan, oLeh karena itu diharamkan

8. Bukan Pakaian Untuk Mencari PopuLaritas (Pakaian Kebesaran)
Berdasarkan hadits Ibnu Umar yang berkata : RasuLuLLah bersabda : "Barangsiapa mengenakan pakaian (Libas) syuhrah di dunia, niscaya ALLah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka." (Abu Daud II/172; Ibnu MaJah II/278-279).

Libas Syuhrah adaLah setiap pakaian yang dipakai dengan tuJuan untuk meraih popuLaritas di tengah-tengah orang banyak, baik pakain tersebut mahaL, yang dipakai oLeh seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang berniLai rendah, yang dipakai oLeh seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tuJuan riya (Asy-Syaukani daLam NaiLuL Authar II/94).

IbnuL Atsir berkata : "Syuhrah artinya terLihatnya sesuatu. Maksud dari Libas Syuhrah adaLah pakaiannya terkenaL di kaLangan orang-orang yang mengangkat pandangannya mereka kepadanya. Ia berbangga terhadap orang Lain dengan sikap angkuh dan sombong."

KesimpuLannya adaLah : HendakLah menutup seLuruh badannya, kecuaLi waJah dan dua teLapak dengan perincian sebagaimana yang teLah dikemukakan, JiLbab bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popuLaritas.
Dikutip dari Kitab JiLbab AL-Marah AL-MusLimah fiL Kitabi was Sunnah

Read More......

Inspirasi tuLisan Nie Q tuLis untuk Antum

Aku ga Ngerti dengan keadaan yaNg membuat kamu keLiatan berubah,,,
terLaLu banyak aLasan yaNg mmbwatku meNyimpuLkan satu Jawaban.Entah aku yaNg tidak tahu sifat sebenarnya tentang dirimu atw dasar perubahan itu adaLah karena aku…?!!!

Satu haL yaNg perLu kamu tahu…..

Aku bukan manusia sempuRna yaNg sama sekaLi tidak memiLiki noda d’atas kertaz putih yaNg menggambaRkan perjaLan hidupku…
Dan aku Juga bukan maiLaikat yaNg sama sekaLi tidak peRnah meLakukan kesaLahan….

“AKU HANYA MANUSIA BIASA”


yaNg seLaLu mencoba untuk menJadikan pengaLaman sebagai panduan hidup dan tetap mencoba untuk menghapuz noda hitam itu sedikit demi sedikit waLaupun tak sepenuhnya akan terLihat putih sesuci ketika pertama kaLi ibuku mengenaLkan tentang dunia ini…

Satu dari ribuan aLasan keNapa aku meLakukannya,itu adaLah karena ANTUM
Dan ketika satu noda hitam itu terLihat oLehmu,
Aku tidak mengerti peRubahan yaNg cukup JeLas terLihat oLehku dari sikapmu.

Apapun aLasan daRi segaLa peRubahaNmu…
mungkin adaLah satu bentuk kekecewaan daRi dirimu,ketika meLihat satu noda hitam d’atas keRtasku yaNg seLama Nie kau sangka tidak pernah teRtorehkan oLeh pena manapun…

Afwan Jika aku tidak biza menJadi saudara yaNg sempurna d’matamu..
Tapi aku harap deNgan semua Nie….
Sikap kedewasaanmu muLai terbuka

Bahwa tidak ada yaNg sempuRna
Dan aku harap waLaupun itu bukan aku,,,
TerimaLah seseorang sebagai seorang saudara berdasarkan hati dan usaha yaNg dimiLikinya untuk menghapus noda2 hitam yaNg tertoreh dikertaznya bukan karena sesempuRna apa orang itu…

Read More......

Jawaban Ali bin Abi ThaLib atas pertanyaan : Mana yaNg Lebih utama iLmu atau harta ??

iLmu Lebih utama daripada harta atas dasar ….

Ø iLmu adaLah pusaka para Nabi, sedangkan harta adaLah pusaka Q0run, Saddad, Fir’aun dll.

Ø iLmu menjagamu, sedangkaN harta maLah Engkau yang menjaganya.

Ø Harta kaLau di beLanjakan akan berkurang, tapi kL0 iLmu jika kau ajarkan maLah bertambah.

Ø PemiLik harta musuhnya banyak, sedaNgkan pemiLik iLmu temannya baNyak, sedangkan pemiLik iLmu temannya banyak.

Ø PemiLik harta dipanggiL dengan sifat bakhiL dan cercaan, sedangkan pemiLik iLmu dipanggiL dengan nama keagungan dan kemuLiaan..

Ø Harta perLu dijaga dari pencuri sedangkan iLmu tidak perLu dijaga.

Ø PemiLik harta keLak di hari Akhirat akan di hisab, sedangkan pemiLik iLmu keLak akan di beri Syafaat.

Ø Harta menjadi berkarat karena Lama disimpan, sedangkan iLmu tidak berkarat dan tidak rusak.

Ø Harta bisa mengeraskan hati, tapi kaLau iLmu maLah menerangi hati.

Ø PemiLik harta bisa mengaku-ngaku sebagai Tuhan Lantaran hartanya, sedangkan pemiLik iLmu mengaku-ngaku sabagai hamba.

.

Read More......

Puizi Nui^^

WaLaupuN Cahaya pengLihataNku,
muLai beRkurang dikaLa senJa,
seiRing deNgan teRbenamnya matahaRi…


Q tidak putuz haRapan
saat matahari muLai beRhenti
memantuLkan Cahaya
karena keIndahan itu
tidak beRakhir sampai disiNi…


SenJa pergi maLampun datang…..

tetap ada 2 cahaya yaNg akan meNemaniku maLam Nie

buLan & biNtang itu
memaNg tak seteRang matahari…
Tetapi keIndahannya cuKup membuat….
dek0rasi Langit terLihat begitu sempuRna

dek0rasi itu menggambaRkan tentang,,,,,
keIndahan Liku-Liku hidup yaNg aku JaLani
waLaupun penuh deNgan RintaNgan
tetapi semuanya reLa kuhadapi demi MEREKA

Q dapat beRtahan meNghadapi ini semua Juga karena MEREKA
Cinta & kasih sayaNg MEREKA tidak akan perna putus…

Cinta MEREKA akan sLaLu menemaniku…
hingga akhiRnya Hembusan Nafas terakhirku sampai disiNi…

(Inspirasi hidup yaNg Q dapatkan dihari terakhiRku bersama TANTE)

SELAMAT JALAN tanteku….
yaNg pergi biarLah pergi
yaNg hidup tetap disiNi
uttuk tetap meLanJutkan
sepaRuh perJuangan hidup…

Read More......

JiLbab

SeheLai kain itu mungkin bukan berarti apa2 bagimu,
Tapi,bagiku dia adaLah peLindungku
waLaupun ia hanya gabungan dari utasan benang
Tapi ia adaLah k0mbinasi daRi sebuah iman
yang mmbuat hati semakin teguh kepada-Nya

HeLaian kaIn Itu puLa ynNg membuat kaumku
akan bangga terhadap dirinya,
Tak kan ada kata “menyesaL”
Karena ia yakin, keLak bidadari syurga
Akan bersama menemaninya

Iman adaLah taruhannya untuk mmpertahankanya
kekal bersama diriku,
Namun, dengan taruhan itu puLa
Aku merasa bangga bersama dirinya
Walau sampai akhir hayatku….

Read More......

puizi Qw...

maLam Nie tak s’Indah maLam kmRin…
seNyum Nie,tag s’maNiez kemRin…
daN k’peNatan dtaNg mghmpiRi…
Q nikmati cahaya bUland,
Nmun tag dpt mNgembLikan sNyum Q…
Q nikmati cahaya bintaNg,
namun,hnxa bwt Q mNaNgis,tRingat akN dRimu…

Rsa kesaL itu akhirx hadiR dLam hidup Q…
geRah, paNaz muLai mEnyELimuti hati…
NamuN, Rasa bRsaLah & kehilangaN meNgubuRi pRsaaaN Q sbLumx…
persaaN yaNg tag Qw meNgerti daN tag IngiN Qw mNgerti...

sLah!!! awaLx Q sudzh0n padamu…
namun, Q beRuasha ntuk hilangkaNx dLm pKiran Q..
daN akhiRx Q mNydari tRxta dRimu tag s’buRuk pkiraN Q…

Q tag biza meMenduNg air mata…
Rsa beRsLah puN hadiR daLam hatiQ…
daN akhirx, Q merasakaN khLangaN dRimu…
khLngan swdara yg Unic spRtimu…
sawdra yNg tak pRna sadaR, ada wNita yng tRskiti oLehmu…
wNita yNg pRna mNgis c0z mu…
wNita yNg bRusha meMendam pRsaaN kesaLx….
kwLah swdara yg sngat sLit Q dptkaNd…
c0z sifatmu yNg Unic ituLah…
kw Mnjadi swdara yNg Langka yng pRna Q mLiki

Read More......

Keutamaan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah

Menyambut datangnya bulan Dzulqa'dah, maka kami turunkan sebuah tulisan yang diambil dari Buletin Al fikrah tentang keutamaan 10 hari Pertama bulan Dzulqa'dah.Semoga bermanfaat Segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى , salam dan salawat kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم serta shahabat-shahabat beliau.

Dalil-dalil tentang keutamaan 10 hari pertama di bulan dzuhijjah

1. Firman Allah سبحانه وتعالى :
وَالْفَجْر ` وَلَيَالٍ عَشْر الفجر :1-2
“Demi fajar dan malam yang sepuluh” (QS. Al Fajr :1-2)
Sebahagian besar ahli tafsir menafsirkan bahwa makna “Malam yang sepuluh” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan sumpah Allah سبحانه وتعالى atas waktu tersebut menunjuk-kan keagungan dan keutamaannnya (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 4:535 dan Zaadul Maad 1:56)

2. Diriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلمbersabda : “Tidak ada hari-hari yang didalamnya amalan yang paling dicintai oleh Allah kecuali hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah” Para shahabat bertanya “Wahai Rasulullah, apakah amal-amal shalih pada hari-hari tersebut lebih dicintai oleh Allah dari pada jihad fii sabilillah ?” Nabi r bersabda : ”Ya, kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali dari jihad tersebut dengan sesuatu apapun” (HR. Bukhari)
.

3. Dan diriwayatkan dari Imam Ahmad -rahimahullah- dari Ibnu Umar dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Tidak ada hari-hari yang lebih agung dan amal shalih yang lebih dicinrtai oleh Allah padanya, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbayaklah pada hari itu tahlil ( لا إله إلا الله), Takbir (الله أكبر) dan Tahmid ( الحمد لله)”

. Jika seseorang bertanya :”Yang manakah yang lebih afdhal sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh awal bulan Dzulhijjah ?” Imam Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata “Jika dilihat pada waktu malamnya, maka sepuluh terakhir bulan Ramadhan lebih utama dan jika dilihat waktu siangnya, maka sepuluh awal bulan Dzulhijjah lebih utama” (Lihat Zaadul Ma’ad 1:57)

Amalan Yang Disyariatkan Pada Hari-hari Tersebut

1.Melaksanakan ibadah haji dan umrah. Kedua ibadah inilah yang paling utama dilaksanakan pada hari-hari tersebut, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hadits, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Umrah yang satu ke umrah yang lainnya merupakan kaffarat (penghapus dosa-dosa) diantara keduanya, sedang haji mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali Syurga” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berpuasa pada hari-hari tersebut atau beberapa hari diantaranya (sesuai kesanggupan) terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah). Tidak diragukan lagi bahwa ibadah puasa merupakan salah satu amalan yang paling afdhal dan salah satu amalan yang dilebihkan oleh Allah سبحانه وتعالى dari amalan-amalan shalih lainnya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasululllah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Tidaklah seseorang berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari Neraka (karena puasanya) sejauh 70 tahun perjalanan” (HR. Bukhari dan Muslim)
Khusus tentang puasa Arafah, diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda” Berpuasa di hari Arafah ( 9 Dzulhijjah ) menghapuskan dosa tahun lalu dan dosa tahun yang akan datang”

2.Memperbanyak takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut. Sebagaimana firman Allah سبحانه وتعالى :

4. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Qurath RA beliau berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Hari yang paling afdhal / utama (dalam setahun) adalah hari raya qurban (10 Dzuulhijjah)” (HSR. Ibnu Hibban)
…وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ ...[الحج :28

“…Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..” (QS. Al Hajj: 28)
Tafsiran dari “Hari-hari yang telah ditentukan” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah . Oleh kerena itu para ulama kita menyunnahkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut. Dan penafsiran itu dikuatkan pula dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu’ : “…maka perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid pada hari-hari tersebut” (HSR. Ath Thabrany)

Dan diriwayatkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah RA ketika keduanya keluar kepasar pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mereka berdua berakbir, maka orang-orangpun ikut berakbir sebaimana takbir mereka berdua (R. Bukhari) Dan Ishaq bin Rahowaih –rahimahullah- meriwayatkan dari para ahli fiqh dari kalangan tabi’in bahwa mereka –rahimahumullah- mengucapkan pada hari-hari tersebut :

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ َاللهُ أَكْبَرْ وَِللهِ الْحَمْدُ

Disunnahkan mengangkat suara saat bertakbir, baik ketika dipasar, rumah, jalan, masjid dan tempat-tempat lainnya, Allah سبحانه وتعالىberfirman :

…وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ... البقرة:185

“…Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah (dengan berakbir kepadaNya) atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu…” (QS. Al Baqarah :185).

Namun perlu diperhatikan bahwa takbir tidak boleh dilakukan secara berjama’ah yaitu berkumpul-kumpul lalu berakbir secara serempak, karena hal tersebut tidak pernah dikerjakan oleh para ulama salaf, namun hendaknya setiap orang bertakbir, bertahmid dan bertasbih dengan apa saja yang mudah baginya secara sendri-sedri. Dan cara seperti ini berlaku pula pada seluruh jenis dzikir dan do’a.

4. Bertaubat dan menjauhi kemaksiatan serta seluruh dosa agar mendapatkan maghfirah dan rahmat dari Allah سبحانه وتعالى . Hal ini penting dilakukan karena kemaksiatan merupakan penyebab ditolaknya dan jauhnya seseorang dari rahmat Allah سبحانه وتعالى , sebaliknya ketaatan merupakan sebab kedekatan dan kecintaan Allah سبحانه وتعالى kepada seseorang. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Sungguh Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah apabila seseorang melakukan apa yang Allah haramkan atasnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Memperbanyak amalan-amalan shalih berupa ibadah-ibadah sunnat seperti shalat, jihad, membaca Al Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan yang semacamnya. Karena amalan tersebut akan dilipat gandakan pahalanya jika dilakukan pada hari-hari tersebut, hingga ibadah yang kecilpun jika dilakukan pada hari-hari tersebut akan lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah سبحانه وتعالى dari pada ibadah yang besar yang dilakukan pada waktu yang lain. Contohnya, jihad, yang merupakan seutama-utama amal, namun akan dikalahkan oleh amal-amal shalih yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulah Dzulhijjah, kecuali orang yang mendapat syahid.

6. Disyariatkan pada hari-hari tersebut bertakbir di setiap waktu, baik itu siang maupun malam, terutama ketika seleesai shalat berjama’ah di masjid.

Takbir ini dimulai sejak Shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sedang bagi jama’ah haji maka dimulai sejak Zhuhur hari penyembelihan (10 Dzulhijjah) Adapun akhir dari waktu bertakbir adalah pada hari terakhir dari hari-hari Tasyrik (13 Dzulhijjah)

7. Memotong hewan qurban (Udhiyah) bagi yang mampu pada hari raya qurban (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Hal ini merupakan sunnah bapak kita Ibrahim Alaihis salam ketika Allah سبحانه وتعالى mengganti anak beliau dengan seekor sembelihan yang besar. Dalam hadits yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم beraqurban dengan dua komba jantan yang keduanya berwarna putih bercampur hitam dan bertanduk, Beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca basmalah dan bertakbir.
Bagi orang yang berniat untuk berqurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sampai dia berqurban, diriwayatkan dari Umu Salamah RA, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Jika kalian telah melihat awal bulan Dzulhijjah dan salah seorang diantara kalian berniat untuk menuyembelih hewan qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya”
Diriwayat lain disebutkan:”Maka janganlah dia (memotong) rambut dan kuku-kukunya sehingga dia berqurban”. Kemungkinan larangan tersebut untuk menyerupai orang yang menggiring (membawa) qurban sembelihan saat melakukan ibadah haji, sebagaimana firman Allah سبحانه وتعالى :

...وَلاَ تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ... البقرة:196

“…Dan janganlah kamu mencukur kepalamu sebaelum qurban sampai di termpat penyembelihannya…” (QS. Al Baqarah :196).
Namun demikian tidak mengapa bagi orang yang akan berqurban untuk mencuci atau menggosok rambutnya meskipun terjatuh sehelai atau beberapa helai dari rambutnya.

8. Melaksanakan shalat ‘Ied berjama’ah sekaligus mendengarkan khutbah dan mengabil manfaat darinya, yaitu sebagai hari kesyukuran dan untuk mengamalkan kebaikan. Karenanya janganlah seseorang menjadikan hari ‘Ied untuk berbuat kejahatan dan kesombongan. Serta jangan pula menjadikannya sebagai kesempatan untuk bermaksiat kepada Allah سبحانه وتعالىdengan mendengarkan nyanyian-nyanyian, alat-alat yang melalaikan(seperti alat-alat musik) minuman keras dan yang semacamnya. Karena perbuatan-perbuatan seperti itu bisa menjadi penyebab terhapusnya amal-amal shalih yang telah dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan tersebut.

Dari seluruh yang telah dipaparkan dan dijelaskan diatas maka sudah sepantasnya bagi setiap muslim dan muslimat untuk memanfaatkan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini dengan penuh ketaatan kepada Allah سبحانه وتعالىmemperbanyak dzikir dan syukur kepadaNya, melaksanakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi seluruh larangan serta memanfaatkan musim-musim ini untuk menyambut segala pemberian Allah سبحانه وتعالى yang denganya kita meraih keridhaan-Nya.

Semoga Allah سبحانه وتعالى senantiasa menujuki kita kepada jalan yang lurus dan memberikan taufiq agar kita termasuk orang-orang yang memanfaatkan kesempatan emas seperi ini dengan baik, Amin yaa Rabbal ‘Alamin.
-Muh. Yusran Anshar, Lc-
Maraji :
Risalah Fadhlu Ayyam Al’Asyr Min Dzilhijjah, Asy Syekh Abdulllah bin Abdirrahman Al Jibrin

Read More......

SURAT DARI SETAN UNTUK MU

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.
Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu
Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.
Hai Bodoh, Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah.
Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya
Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan.
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH
.

Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nontonfilm porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya , guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua ,
Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.
Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu.
Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.
amu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.
Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.
Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya.
Begitulah anak-anak .
Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.
Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.
Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Hanya saja kau harus menjadi orng tolol yang lebih baik dimata ALLAH.

Catatan : Jika kau benar2 menyayangiku , kau tak akan membagi surat ini dengan siapapun

Read More......

Muhasabah Diri

Dengan segenap kekuraNgan, keLemahan dan keaLpaan, Qw beruasa memerankan diri menjadi se0rang MusLiamah yang sebaik-baiknya deNgan isLam sebagai asasnya. Qw Latih diri Qw untuk menghindari dari makan-makanan yang Haram dan minum dari geLas dan minuman yang Haram, Qw jaga lisan Qw dari ucapan-ucapan yang haram. Q jaga kedua mata Qw dari penglihatan yang haram. Ku jaga pendengaran Qw dari suara-suara yang haram, ku jaga kedua tangan Qw dari memegang hal-hal yang haram dan Qw jaga kedua kaki Qw untuk meLangkah ke tempat-tempat yang haram. Qw jaga puLa hati Qw dari niat dan kehendak yang haram. Qw jaga semua itu demi agar Allah SWT mencatat Qw sebagai se0rang musLimah demi bisa mendapatkan Ridho & Cinta-Nya.

Read More......

JadiLah Seperti Lebah

Dengan siapapun kita berteman jadiLah seperti Lebah, dia akan memiLih tetes madu terbaik dari sari terbaik dan akhirnya menghasiLkan cairan madu teRbaik. PiLihkan teman yang baik dan berikan apa saja yang terbaik sehingga yang dihasiLkan adaLah pertemanan terbaik.

Jangan mengusik biLa tak ingin senantiasa terusik. Bila ingin hidup aman dan nyaman berbuat baikLah kepada teman dan tetangga disekitar. Kata orang Cina duLu jangan pagari rumahmu dengan tembok tapi dengan mangkok, artinya untuk mendapat teman dan tetangga yang baik, cukup banyak berbuat baik kepada orang sekitar. Mereka akan membaLasnya dengan kebaikan karena pagar setinggi apapun dapat dipanjat, sementara kebaikan justru akan memagari periLaku buruk orang lain terhadapnya. ItuLah mengapa kebajikan seLaLu identik dengan keimanan. Orang yang betul-betul beriman pasti suka berbuat baik dengan sesama.

Read More......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com