Jam ^_^


Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.
“Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?”
“Ha?”, kata jam terperanjat,
“Mana saya sanggup?”
“Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?”
”Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan..
”Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?”
”Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Itu banyak sekali?”tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
”Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”
”Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias..
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya..


Read More......

TaNgisan...

Beberapa jenis tangisan
Menurut Ibnul Qayyim ada beberapa jenis tangisan antaranya ialah:

Menangis kerana kasih sayang dan kelembutan hati.
Menangis kerana rasa takut.
Menangis kerana cinta.
Menangis kerana gembira.
Menangis kerana menghadapi penderitaan.
Menangis kerana terlalu sedih.
Menangis kerana terasa hina dan lemah.
Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
Menangis kerana mengikut-ikut orang menangis.
Menangis orang munafik - pura-pura menangis.

Ada jenis tangisan nampak biasa saja tetapi air mata yang mengalir itu dapat memadamkan api neraka.



Ini dikisahkan oleh Nabi dalam satu hadis, Rasulullah Sallallah Alaihi Wassallam bersabda, maksudnya: “Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka.
Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan dikotori oleh debu kehinaan, apabila salah satu orang dari suatu kaum menangis, maka kaum itu akan dirahmati. Tidaklah ada sesuatu pun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.”

Tangisan yang dimaksudkan ialah tangisan kerana takut kepada Allah. Menangis kerana menyesal atas kesalahan dan dosa, malah tangisan takut kepada azab Allah sangat bernilai di sisi-Nya sehingga air mata itu dapat memadamkan api neraka.

Read More......

Melatih kesabaran

Melatih kesabaran Kita Menghadapi Berbagai Situasi, Kondisi Dan Toleransi

Bisa bersabar ketika sedang menunggu teman yang sudah membuat janji dengan kita tetapi teman yang kita tunggu tidak datang-datang?

Nah, untuk menumbuhkan kesabaran yang kita miliki ada beberapa kiat, antara lain :

1. Berpikir positif terhadap hal-hal yang menimpa kita. anggaplah itu adalah ujian bagi kiat dan kita akan lulus ujian.

2. Perbanyak membaca ilmu pengetahuian. Hal ini dilakukan aagr kita bisa memahami lebih banyak tentang kekurangan yang kita miliki, sehingga kita akan semakin merasa betapa banyaknya ilmu pengatahuan yang belum kita miliki.

3. Berkumpullah dengan orang-orang yang banyak ilmunya.


4. Berlatih memasukkan benang ke lubang jarum, dan yang dipilih adalah jarum yang ukuran paling kecil.

5. maafkan selalu kekurangan orang lain yang mungkin membuat Anda marah. yakinkan diri bahwa setiap manusia pasti memilki kekurangan masing-masing.
selamat mencoba.

Artikel ini saya dapatkan dari salah satu saudara ana…


Read More......

AL-GHADHAB (MARAH)

Hakikat marah menurut Islam ialah marah yang terpuji dan marah yang tercela. Kemarahan yang ditujukan untuk mempertahankan diri, agama, kehormatan, harta kekayaan atau untuk menolong orang yang dizalimi adalah terpuji. Sesungguhnya Allah Subhanu Wa Ta’ala menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Allah Subhanu Wa Ta’ala berfirman,

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.' ... " (QS al-Baqarah: 30)

***


Agar manusia dapat bangkit untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Allah Subhanu Wa Ta’ala menciptakan manusia terdiri atas ruh, akal dan tubuh. Hikmah Allah Subhanu Wa Ta’ala menetapkan bahwa badan menjadi pelayan ruh. Agar badan berada dalam karakter yang membuatnya layak untuk melayani ruh selama manusia berada di muka bumi, maka Allah menciptakan dua kekuatan di dalam badan. Pertama, kekuatan syahwatiah yang tugasnya ialah menarik segala yang berguna bagi tubuh dan yang memberinya santapan. Kedua, kekuatan marah yang tugasnya ialah menolak segala sesuatu yang dapat memudaratkan badan dan membinasakannya.

***

Allah Subhanu Wa Ta’ala menciptakan anggota tubuh manusia ditujukan untuk melayani kekuatan syahwat dan kekuatan marah. Allah Subhanu Wa Ta’ala juga menciptakan akal yang dimaksudkan supaya berperan sebagai pemberi petunjuk dan nasihat kepada ruh bilamana kekuatan syahwat atau kekuatan marah cenderung kepada sesuatu hingga melampaui batas kesederhanaan. Pada saat itulah akal memberi nasihat atau petunjuk kepada ruh ihwal pentingnya mengambil sikap tegas terhadap kekuatan yang ekstrem agar manusia kembali kepada keseimbangan dan kesempurnaannya. Allah Subhanu Wa Ta’ala mengetahui bahwa kadang-kadang akal mengalami kesulitan saat memberikan nasihat dan petunjuk kepada ruh karena suatu sebab atau karena hal lain. Karena itu, Dia menurunkan sebuah manhaj kepada ruh yang tergambar dalam Kitab-Nya dan Sunnah Nabi-Nya. Manhaj ini akan menyinari jalan, menunjukkan kepada kebenaran dan memelihara keseimbangan dan kesempurnaan di antara unsur-unsur pembentuk manusia agar kepribadiannya tetap stabil, lurus, tidak bengkok dan tidak cacat. Dengan demikian, marah diciptakan dalam diri manusia agar dia dapat mempertahankan diri dan memelihara kehormatannya.

***

Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla memuji sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassallam, bahwasanya mereka bersikap keras terhadap kaum kafir. Allah Subhanu Wa Ta’ala swt berfirman,

"Muhammad itu adalah utusan Allah Subhanu Wa Ta’ala dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir ... " (QS al-Fath: 29)

Sikap keras terhadap kaum kafir tidak muncul kecuali dari rasa marah dan perlindungan diri. Mereka tidak marah terhadap apa yang diberitahukan oleh Allah Subhanu Wa Ta’ala tentang mereka kecuali marah karena Allah Subhanu Wa Ta’ala . Allah Subhanu Wa Ta’ala swt berfirman,

"(Juga) bagi orang kafir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah Subhanu Wa Ta’ala dan keridhaan-(Nya) dan mereka menolong Allah Subhanu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-Hasyr: 8-9)

Rasulullah Sallallah Alaihi Wassallam bersabda,

"Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang kuat ialah yang dapat mengontrol dirinya ketika marah." (HR Bukhari dan Muslim)

Read More......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com